3.06.2011

Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Dibawah ini diuraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi 3, yakni :

a. Perubahan Alamiah (Natural Change)

Perilaku manusia selalu berubah dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi maka anggota-anggota masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.

Misalnya Bu Ani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunan yang ada di kebunnya lalu meminumnya. Tetapi karena intensifikasi kebunnya maka daun-daunan untuk obat tersebut terbabat habis diganti dengan tanam-tanaman untuk bahan makann. Maka dengan tidak berpikir panjang lebar lagi Bu Ani berganti minum jamu cap jago yang dapat dibeli di warung.

b. Perubahan Rencana (Planned Change)

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Misalnya Pak Anwar adalah perokok berat. Tetapi karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang sangat mengganggu maka ia memutuskan untuk mengurangi merokok sedikit demi sedikit dan akhirnya ia berhenti merokok sama sekali.

c. Kesediaan Untuk Berubah (Readiness to Change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan didalam masyarakat maka yang sering terjadi adalah sebagai orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya). Tetapi sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan karena pada setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readiness of change) yang berbeda-beda.

Setiap orang didalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda meskipun kondisinya sama.

Didalam program-program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kesehatan, sangat diperlukan usaha-usaha konkret dan positif. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut menurut WHO dikelompokkan menjadi 3, yakni :

a. Menggunakan Kekuatan / Kekuasaan atau Dorongan

Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga ia mau melakukan (berperilaku) seperti yang diharapkan. Cara ini dapat ditempuh misalnya dengan adanya peraturan-peraturan / perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.

Cara ini akan menghasilkan perubahan perilaku yang cepat akan tetapi perubahan tersebut belum tentu akan berlangsung lama karena perubahan perilaku yang terjadi tidak atau belum berdasarkan kesadaran sendiri.

b. Pemberian Informasi

Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara-cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan-pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu.

Hasil atau perubahan perilaku dengan cara ini akan memakan waktu yang lama tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng karena didasari pada kesadaran mereka sendiri (bukan karena paksaan).

c. Diskusi dan Partisipasi

Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua tersebut di atas. Dimana dalam memberikan informasi-informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah saja tetapi dua arah. Hal ini berarti bahwa masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi tetapi juga harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya.

Dengan demikian maka pengetahuan-pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku mereka diperoleh secara mantap dan lebih mendalam dan akhirnya perilaku mereka peroleh akan lebih mantap juga bahkan merupakan referensi perilaku orang lain.

Sudah barang tentu cara ini akan memakan waktu yang lebih lama dari cara yang kedua tersebut dan jauh lebih baik dengan cara yang pertama. Diskusi partisipasi adalah salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan informasi-informasi dan pesan-pesan kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar